Salam Semangat Sahabat,..kemaren malam F3 dan bunda belajar bersama membuat kolase sebagai tugas dari sekolahnya.
Kolase merupakan semacam keterampilan menempel yang bahan dasarnya bisa dari daun kering, kain perca, kertas warna-warni, kayu (dari stick ice cream), ataupun biji-bijian.
F3 sudah 2 kali mendapatkan keterampilan kolase, pertama dari daun kering, ke dua dari stick ice cream, dan ini kali ketiganya dari biji-bijian. Karena tugas keterampilan ini dilakukan di sekolah dari pembuatan pola sampai pada penempelan, jadi F3 melakukan latihan terlebih dahulu di rumah. Hal ini dilakukan agar di sekolah F3 tidak merasa bingung, panik, dan tidak konsen dalam mengerjakannya.
Tugas bunda sebatas men-support F3, dari menyediakan bahan seperti : biji-bijian, karton tebal yang sudah digunting, pensil, penghapus, lem, stick ice cream, tisu basah, tisu kering, tusuk gigi, menemani latihan membuat pola, sampai membangun kepercayaan dirinya kalau F3 itu mampu dan bisa.
Tugas bunda sebatas men-support F3, dari menyediakan bahan seperti : biji-bijian, karton tebal yang sudah digunting, pensil, penghapus, lem, stick ice cream, tisu basah, tisu kering, tusuk gigi, menemani latihan membuat pola, sampai membangun kepercayaan dirinya kalau F3 itu mampu dan bisa.
Bahan-bahan Kolase |
Ada 4 manfaat penting dalam membuat kolase pada anak (usia TK-SD)
1. Mengembangkan motorik halus anak.
Anak melatih otot-otot tangan yang berkoordinasi dengan mata, tangan, jari-jari, dan pikirannya.
2. Melatih kreativitas anak.
Motorik Bekerja |
2. Melatih kreativitas anak.
Anak terpacu untuk berimajinasi, membayangkan, mengeluarkan pikiran dari alam tidak sadarnya untuk dituangkan ke dalam suatu media gambar. Hal ini dengan sendirinya memunculkan jiwa seni anak. Seperti bagaimana bentuk sebuah roda umumnya, warna apa yang cocok, dan lain-lain.
3. Anak menjadi lebih sabar dan teliti.
Dalam menuangkan imajinasinya terkandung unsur kesabaran dan ketelitian yang harus dilakukan. Dari menentukan warna dan model, tahap pengeleman yang tidak boleh keluar dari media gambar, proses penempelan satu-persatu bahan kolase di media yang sudah digambar, dan lain-lain tentunya membutuhkan waktu yang lama.
4. Muncul proses belajar.
Banyak kejadian, tantangan, dan perjuangan anak dari menuangkan
imajinasinya ke sebuah bentuk, pengeleman sampai
pada proses penempelan. Anak dilatih untuk memecahkan masalah, walaupun bukan masalah yang sebenarnya, melainkan hanya sebuah permainan yang harus dikerjakan dan diselesaikan. Seperti tangan blepotan kena lem, muncul rasa kesal karena yang ditempelkan tidak nempel dengan baik, alat kolasenya berserakan, harus memahami bentuk serta ruang, dan lain-lain. Dengan sendirinya anak tanpa disadari akan terlatih menyelesaikan permasalahan dengan asik.
Semoga sukses untuk keterampilan kolase besok, nak...aamiin yra.
Horreeee...berhasil |
Semoga sukses untuk keterampilan kolase besok, nak...aamiin yra.
waahh bisaaa contoh jugaa utk pikiii, nempelinnya pakai lem apa yaaa?
BalasHapus